Tuesday, May 27, 2014

Kuitansi Pembelian Sebagai Bukti Konkrit Sebuah Usaha Riil Yang Profesional Meskipun Masih Dalam Skup Skala Kecil



Sebuah bisnis terbangun dengan adanya sebuah sistem yang baik. Salah satunya dengan adanya proses pembukuan. Tugas dari pembukuan yakni bertugas mencatat keluar dan masuknya dari berbagai transaksi yang ada. 

Catat mencatat merupakan metode yang ada sejak era terdahulu, bahkan jika anda sebagai muslim anda dapat melihatnya di kitab suci al qur'an yakni di surat 45 ayat 29. Jelas bahwasanya isi dari surat 45 ayat 29 tersebut ALLAH SWT, memerintahkan tiap manusia untuk mencatat apa yang seharusnya di catat. Karena sebagai manusia kita memiliki segala keterbatasan, yakni keterbatasan memori ingatan.

Untuk itulah kami sebagai produsen abon dan juga sebagai pemasar senantiasa mencatat berbagai transaksi yang masuk maupun yang keluar. Dan semua hingga kini berjalan dengan baik. 

Belajar dari pengalaman orang yang berhasil membangun bisnis, ternyata mereka memulainya dengan pencatatan yang serba sederhana dan pada akhirnya bisnis mereka jadi "berkembang", mereka tidak lagi canggung mengelola keuangan dengan baik dan benar.

Orang terkadang meremehkan sebuah hal yang pada dasarnya merupakan langkah yang sangat vital, yang mesti dan harus dilaksanakan, yang kesemuanya bertujuan untuk menata pendataan/ profesionalitas.

Selaku pelaku usahawan skup ukm/ usaha kecil dan menengah, kami melakukan administrasi semenjak kali pertama buka usaha. Baik itu dari pembukuan, pembelian bahan olahan, hingga kuitansi pembelian, serta kuitansi pengiriman barang yang dipesan konsumen.

Kami yakin suatu saat nanti, usaha kami akan lebih berkembang dalam skup besar. Maka dari itu , senantiasa dari hari ke hari, dari transaksi ke tiap transaksi kami lakukan secara detail. Kami banyak belajar dari orang-orang yang berhasil membangun bisnis mereka dari skup terkecil hingga skup terbesar yakni "perusahaan". Kami senantiasa mengikuti langkah dan jejak para pebisnis yang sukses, berharap kami bisa lebih 'sukses' seperti mereka.

No comments: