Thursday, November 14, 2019

Sejarah Pasar Gede Bagi Generasi Penerus

travel.tribunnews.com

Surakarta begitu sebutan kota ini yang terletak di Jawa tengah, Indonesia. Foto di atas merupakan foto Pasar Gede yang tak jauh berada di dekat Kantor Balai Kota Solo. Pasar ini sudah ada sejak era tahun 1927 yang termasuk bangunan jaman penjajahan dahulu.

Hingga kini masih berdiri kokoh dan masih berfungsi sebagai pasar sebagai pusat transaksi jual maupun beli antar penjual serta pembeli dengan berbagai produk yang disajikan. Sejarah yang tak bisa terlupakan khususnya bagi warga setempat juga bagi anda para pendatang maupun yang pernah menetap di kota solo sebagai warga solo.

Jasmerah yang bermakna jangan sekali-kali melupakan sejarah begitu ungkapan yang pernah diutarakan oleh Bung Karno sebagai pejuang kemerdekaan. Mengapa kita harus mengingat akan sejarah, karena hidup kita saat ini dibuat oleh masa lalu serta masa hidup kita di akan datang dibuat/ dirancang oleh masa kini.

Indonesia kaya akan ragam sejarah salah satunya dengan adanya bangunan-bangunan bersejarah yang dapat kita lihat di kota solo maupun di berbagai kota lainnya yang ada di seluruh Indonesia. Dari sejarah kita dapat mempelajari apa yang pernah terjadi.

Sehingga kita akan menjadi pribadi yang dapat mengambil hikmah/ ibrah/ pelajaran yang sangat berharga, yang dapat kita gunakan untuk mengarungi kehidupan masa depan/ lanjut. Sehingga kita dapat merancang masa depan dengan lebih baik, lebih tertata, lebih rapih, lebih tersusun, lebih maju dan lebih hidup lagi.

Banyak hal yang dapat kita lakukan salah satunya ialah dengan melestarikan bangunan bersejarah yang masih ada, jangan sesekali kita rusak. Senantiasa kita lestarikan dan kita dapat juga mengajak orang-orang di sekitar kita untuk selalu belajar dari sejarah masa lalu terutama dari bangunan bersejarah. Belajar sejarah tak hanya dari bangunan fisik tapi juga secara non fisik, baik dari segi desain, ide, keilmuan dan lain-lain di dalam membangun ketertataan.

Tertata tidak hanya membangun bangunan fisik juga dalam membangun ketertataan membangun non fisik, semisal membangun diri kita masing-masing agar kehidupan di sejarah masa lalu tidak terulangi kembali, semisal perang fisik maupun non fisik. Jika pun terjadi itu tak dapat kita pungkiri.

Kita yang perlu atau dapat kita lakukan yakni dengan menata diri kita masing-masing dengan mengambil serta menerapkan berbagai pelajaran dari masa lalu. Sejarah masa lalu dapat kita terapkan di masa kini agar generasi penerus dapat meneruskan perjuangan bangsa Indonesia (founding fathers) menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.





No comments: